Text
Tuhan di Mata para Filosof
Semua orang beriman secara naluriah memahami bahwa Tuhan mengatasi akal manusia. Dengan penuh penyerahan diri, biasanya mereka berkata, Tuhan tidak bisa dijangkau dengan akal. Namun, para filosof tidak mau menyerah begitu saja. Bagi mereka, Tuhan yang menganugerahi akal (intelijen) pastilah bisa dijangkau dengan akal (inteljbel)-dalam batas-batas tertentu. Jika tidak, lalu apa tujuan Tuhan memberikan akal kepada manusia?
Dengan kesadaran inilah, para filosof sepanjang abad berupaya memecahkan teka-teki metafisika yang menghantui pikiran manusia tentang hubungan dirinya dengan Sang Pencipta, alam semesta, dan kehidupan, Seperti apakah keberadaan Tuhan? Bagaimanakah hubungan antara keberadaan Tuhan- Sang Ada Mutlak-dan keberadaan manusia? Apakah hakikat dari Keberadaan itu sendiri?
Etienne Gilson, seorang ahli sejarah filsafat, dalam buku ini memandu kita menapaki jalan para filosof Barat menuju pemahaman terhadap Tuhan. Berangkat dari filsafat Yunani, kemudian filsafat Kristen, filsafat modern, dan berujung pada pemikiran kontemporer abad ke-20, Gilson menyajikan pembahasan metafisika yang abstrak menjadi hidup dan menarik. Pemikiran-pemikiran beradu dan berpadu. Para filosof silih berganti muncul untuk mengubah pandangan manusia. Semua itu melukiskan kembara tiada ujung ide manusia tentang Tuhan, atau tentang Ada itu sendiri.
No other version available