Text
Jesus Among Other Gods (Yesus di Antara Allah-Allah Lain) : Klaim-klaim Absolut dari Iman Kristen
Kita sedang hidup dalam suatu zaman di mana Anda dapat mempercayai apa saja, selama Anda tidak mengklaimnya sebagai kebenaran. Dengạn mengatasnamakan "toleransi", budaya postmodern kita merangkul segala sesuatu dari mistisisme Timur sampai spiritualitas New Age Tetapi sebagaimana dipaparkan oleh Ravi Zacharias, menerina segala hal rohani secara mentah- mentah sunggguh tidak masuk akal. Jelaslah tidak mungkin bahwa semua agama itu benar.
Jesus Among Other Gods merupakan suatu pembelaan yang brilian terhadap keunikan iman Kristen, yang memaparkan jawaban-jawaban atas klaim-klaim Kekrisenan yang paling fundamental, seperti::
- Bukankah semua agama secara fundamental sama?
- Apakah yang Yesus klaim tentang diri-Nya suatu kebenaran?
- Apakah seseorang dapat mempelajari kehidupan Kristus dan membuktrian bahwa Ia adalah jalan, kebenaran, dan hidup?
Dalam setiap babnya, Zacharias memaparkan klaim unik yang dinyatakan Yesus dikontraskan dengan pandangan-pandangan dari Islam, Hindu, dan Buddha. Zacharias membahas enam pertanyaan yang dijawab Yesus dengan cara yang berbeda yang tidak mungkin digunakan oleh siapa pun juga yang mengklaim status ilahi atau kenabian. Sebagian orang mungkin saja menolak jawaban-jawaban Yesus, tetapi ketika jawaban- jawaban tersebut digabungkan, kaum skeptik tidak akan mampu mempertanyakan keunikan-Nya. Bukan hanya manfaat dari pembacaan dan studi yang luas yang diberikannya pada kita, Zacharias juga menceritakan perjalanan pribadinya dari keputusan dan kesia-siaan untuk menemukan bahwa apa yang dikatakan Yesus tentang diriNya adalah benar.
DI DALAM DUNIA YANG MEMILIKI BEGITU BANYAK AGAMA, MENGAPA MEMILIH YESUS?
"Di dalam Jesus Among Other Gods, Ravi Zacharias mendemonstrasikan bahwa ia merupakan salah seorang di antara penulis-penulis masa kini dengan karunia intelektualitas dan kerohaniannya, yang melakukan pembelaan terhadap iman Krisen, Zacharias menghidupkan keunikan kuasa pengakuan Yesus tentang diri-Nya sendiri dan keutuhan relevansi pemberitaan-Nya untuk kondisi manusia pada masa kini"- DAVID AIKMAN, penulis Grut Suls
MOOD BERUBAH. KEBENARAN TIDAK
No copy data
No other version available