Text
Menjembatani Sains dan Agama: Bridging Science and Religion
Apakah kloning dilarang dari sudut pandang agama, walaupun kioning membawa manfaat dalam pertanian dan terapi medis?
Apakah ilmu genetika dapat dipakai untuk meneliti kemungkinan seseorang memiliki gen-gen "lemah" misalnya menyebabkan penyakit -walaupun hasil penelian ini dapat menyulitkan orang tersebut (tetapi menguntungkan masyarakat)?
Jika gagasan mengenai adanya grand design dalam alam semesta dapat dibuktikan secara ilmiah, apakah teori evolusi dapat dianggap mendukung doktrin penciptaan Kristen?
Adakah jalan keluar dari dilema antara dualisme keras (jiwa terpisah dari tubuh, sehingga pengalaman mental manusia tidak mungkin diselidiki secara ilmiah) dan materialisme eliminatif (fenomena mental hanya produk dari proses jasmani)?
Apakah Allah memang menyatakan diri-Nya lewat dua kitab: kitab suci dan kitab alam?
Pertanyaan di atas hanyalah beberapa dari rangkaian panjang persoalan yang dikupas dalam buku ini. Buku ini membantu siapa saja yang hendak membangun jembatan dialog dua arah antara sains dan agama. Para penulis - cendekiawan dari berbagai agama, budaya, disiplin, dan geografis- terlibat dalam tugas bersama untuk membangun jembatan tersebut. Tulisan-tulisan dalam buku ini telah dikumpulkan untuk memperlancar proses tersebut. Pembaca dapat menjadikan tulisan mereka sebagai bahan renungan pribadi atau kelompok - kelompok diskusi, misalnya - mengenai sumbangan sains dan agama bagi perkembangan umat manusia, serta pada titik-titik mana keduaya dapat bersinergi. bekerja sama dalam mempromosikan kesejahteraan dan kelestarian budaya umat manusia secara global.
No other version available