Text
Pelajaran - Hayat Kolose (2)
Kitab Galatia, Efesus, Filipi, dan Kolose merupakan sekelompok surat yang membentuk jantung wahyu ilahi dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kitab-kitab ini sangatlah penting. Kitab Efesus membahas gereja sebagai Tubuh Kristus. Kitab Kolose membahas Kristus sebagai Kepala Tubuh. Kitab Galatia berkaitan dengan Kristus, dan Kitab Filipi berkaitan dengan pengalaman atas Kristus. Dalam Kitab Kolose dan Efesus kita menerima satu visi yang jelas tentang Kepala dan Tubuh. Dalam Kitab Galatia dan Filipi, kita nampak Kristus dan pengalaman atas Kristus.
Dalam Kitab Kolose Kristus terwahyukan sampai ke suatu tingkat yang lebih penuh daripada kitab lainnya dalam Alkitab. Dalam kitab yang pendek ini banyak istilah dan ungkapan yang dipakai untuk melukiskan Kristus. Sebelum kita membahas wahyu Kristus dalam Kitab Kolose, kita perlu memperhatikan latar belakang dan posisi kitab ini, sebab kedua hal ini sangat penting dan menentukan.
Pendalaman Alkitab oleh Saudara Witness Lee, yang dilakukan selama kurang lebih 20 tahun. Menghasilkan 1984 berita / bab untuk membantu pengikut Tuhan Yesus Kristus dalam membuka Alkitab. Buku ini dinamakan Pelajaran Hayat dalam bahasa Indonesia dan Life Study dalam bahasa Inggris.
LATAR BELAKANG
Ada tiga ayat yang semuanya merupakan peringatan yang memungkinkan kita mengetahui situasi yang menyebabkan Surat Kiriman ini ditulis — Kolose 2:8, 16, dan 18. Kolose 2:8 mengatakan, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafat dan penipuan yang kosong, menurut tradisi dan unsur-unsur dunia, tetapi tidak menurut Kristus.” Ayat ini menyebut empat hal negatif yang dapat menyebabkan kita tertawan: filsafat, penipuan yang kosong (yang kosong dan palsu, LAI), tradisi (ajaran turun-temurun, LAI), dan unsur-unsur (roh-roh, LAI) dunia. Dalam pandangan umat manusia yang telah jatuh, filsafat itu sangat baik, sebab filsafat merupakan hasil perkembangan kebudayaan yang paling tinggi. Unsur-unsur dunia, asas-asas dasar dari ajaran-ajaran tertentu, mungkin juga dianggap tinggi oleh masyarakat. Namun filsafat, penipuan yang kosong, tradisi, dan unsur-unsur dunia dapat menyebabkan kita tertawan.
Dalam 2:16 Paulus berkata, “Karena itu, jangan biarkan orang menghakimi kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat.” Di sini Paulus menyebutkan sejumlah hal yang positif: makanan, minuman, hari raya, bulan baru, dan hari Sabat. Dia memperingatkan orang-orang Kolose agar jangan membiarkan siapa pun menghukum mereka mengenai hal-hal ini.
Dalam ayat 18 Paulus mengatakan selanjutnya, “Janganlah kamu biarkan kemenanganmu (pahalamu) digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta mengagung-agungkan penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi.” Pahala yang dikatakan di sini adalah Kristus sebagai kenikmatan kita. Memang mungkin pahala ini digagalkan oleh suatu budi pekerti manusia yang positif — kerendahan hati (pura-pura merendahkan diri).
No copy data
No other version available