Text
Air Mata Pernikahan (2 buku)
Pernikahan kita merupakan tanda yang seharusnya menunjuk pada pernikahan Tuhan dan kita semua sebagai jemaat-Nya. Namun, ini bukan berarti pernikahan kita hanya sekedar bayang- bayang yang tidak nyata. Sebaliknya, dalam pernikahan di dunia inilah kita mengerti dan mencicipi apa artinya percaya kepada Allah yang menikah dengan umat-Nya.
Pernikahan kita bukanlah pusat dan inti kehidupan orang percaya. Pernikahan Allah dan Yerusalemlah yang merupakan pusat. Berbahagialah kita yang mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam perayaan itu. Yerusalem, yang pernah digambarkan sebagai pe;acur oleh nabi Yeremia, pada akhirnya berhias dan berdandan untuk suaminya. Inilah akhir dari semua air mata pernikahan, yaitu ketika Allah menggenapi semua pengharapan dalam perjanjian-Nya.
Buku ini tidak sekadar membicarakan tentang kebahagiaan hidup pernikahan, tetapi juga air mata di dalamnya. Kita harus bisa memandang air mata bukan sebagai hasil usaha kita, melainkan pemberian Tuhan. Bisa meratap dengan jujur dan menangis pun adalah anugerah Tuhan. Dan di tengah- tengah perkabungan inilah, Tuhan mengundang kita untuk berharap hanya kepada-Nya.
Buku kecil ini merupakan refleksi atas ayat-ayat dalam Kitab Suci yang berkenaan dengan air mata dan pernikahan, yang diakhiri dengan penghiburan dan sukacita. Di sini kita akan melihat - layaknya Perkemahan Allah di tengah-tengah bangsa Israel- kehadiran Allah di tengah-tengah pernikahan kita bukanlah suatu gangguan, ancaman, atau ketidakbebasan kita. Justru sebaliknya, kehadiran-Nya adalah kehadiran yang menaungi dan memimpin. Kita tahu ke arah mana, kapan kita harus bergerak, dan kapan kita berhenti. Buku ini memang membahas pergumulan di dalam pernikahan, tetapi yang lebih diutamakan di sini adalah pergumulan untuk merenungkan dan mentaati Firman Tuhan. Kiranya melalui buku ini, kita boleh belajar melihat bagaimana Tuhan memakai pernikahan kita sebagai alat kemuliaan-Nya.
No copy data
No other version available